Sejarah Penamaan Kota Madrid oleh Kerajaan Islam di Spanyol




Madrid adalah ibukota dari negara Spanyol dan merupakan kota terbesarnya. Madrid adalah kota ketiga terbesar di antara negara-negara yang tergabung dalam persatuan Eropa setelah London dan Berlin. 
Madrid juga merupakan pintu utama masuknya kerajaan islam di Eropa, tidak heran jika populasi islam terus berkembang di Negara Matador tersebut.
Menurut sejarawan Spanyol yang bernama Oliver Asin, Madrid awalnya adalah benteng di dekat perbatasan dengan kerajaan Leon dan Castile di utara, fungsinya mengawasi kemungkinan serangan dari kedua kerajaan tersebut terhadap kaum Muslim di selatan. Benteng tersebut dibangun atas perintah penguasa Kordoba, Muhammad I pada paruh kedua abad kesembilan masehi (kira-kira 852-866 M). Selain benteng, di daerah tersebut juga dibangun rumah-rumah dan masjid.
Nama "Madrid" diberikan oleh Amir Kerajaan Islam tersebut yaitu Muhammad I. Nama "Madrid" berasal dari bahasa Arab "Al-Majrit" yang berarti sumber air. Kota Madrid dulunya disebut sebagai "Al-Majrit" karena di dekat istana yang dibangun oleh Amir Muhammad I terdapat sungai Manzanares yang disebut umat Islam sebagai "Al-Majrit".
Saat Islam berkuasa di kota ini banyak pembangunan yang telah dilakukan. Meski saat itu Madrid hanya sebuah kota kecil, namun kegiatan ekonomi di kota ini cukup bagus. Misalnya, ada industri pembuatan sepatu bersol gabus yang semula dikembangkan oleh orang-orang Romawi dan industri kayu ek yang menjadi produk ekspor pokok pada masa itu. Selain itu juga terdapat terowongan bawah tanah yang di gunakan untuk penyaluran air (irigasi) ke seluruh wilayah di kota tersebut.
Di kota ini lahir seorang tokoh yang sangat terkenal di masanya yang bernama Maslamah Ibnu Ahmad Al Majriti. Ia merupakan kimiawan, astronom, matematikawan bahkan ulama besar dari Andalusia. Al Majriti dikenal sebagai orang pertama yang membuktikan prinsip kekekalan massa yang ia tulis dalam kitab Rutbat al Hakim jauh sebelum Iimuwan non-Muslim yang bernama Lavoisier dari Prancis yang dianggap sebagai penemu prinsip kekekalan massa
Selama kurang lebih 800 tahun Raja Muslim berkuasa di Spanyol sampai tahun 1492 M, Madrid bukanlah ibu kota Muslim Spanyol bahkan bukan termasuk kota utama, saat itu kota-kota utama di Spanyol adalah Kordoba, Toledo, Sevilla, Valencia dan Granada. 
Namun di saat kekuasaan Islam di Spanyol melemah, pada 1085, benteng Madrid ditaklukkan oleh Alfonso VI Castilia. Raja Kristen itu pun mengubah masjid-masjid di Madrid menjadi gereja. Pada 1329, Madrid benar-benar berubah menjadi kota kristiani. Dan saat ini, Madrid lebih dikenal sebagai kota sepakbola.

0 Response to "Sejarah Penamaan Kota Madrid oleh Kerajaan Islam di Spanyol"

Posting Komentar