Krisis Kepemimpinan di Akhir Zaman

Krisis-Kepemimpinan-di-Akhir-Zaman


Krisis selalu menunjukkan nilai minus atau negative dan tidak memenuhi syarat . Istilah krisis menyangkut ekonomi, keuangan, politik, keamanan, iman, moral , dan lain-lainnya.

Konsep pemimpin dalam Islam sangat jelas, Iman,islam dan Ihsan sesuatu yang diprioritaskan, artinya seorang Pemimpin dituntut memiliki kelebihan iman, ilmu, amal dan moral dibanding orang lainnya, dapat menjadi panutan para pengikutnya, mampu mengatasi tantangan yang dihadapi umat baik secara visi maupun aksi, memiliki sifat jujur, cerdas, amanah dan adil.

Ketika suatu bangsa tidak memiliki pemimpin yang memenuhi kreteria sebagai imam, maka terjadilah krisis kepemimpinan, kemudian kedudukan itu pasti tidak akan berjalan secara normal sesuai tujuan bangsa dan bernegara.

Misalnya dalam pemilihan kepala desa, orang mengajukan figure yang tidak memiliki krediblitas dan kapabilitas kepemimpinan desa, kemudian masyarakat mau mendukung hanya berdasarkan, sisi kesuksesan usaha yang diraih dan harta kekayaan yang dimilikinya, atau figure yang dikenal melalui penampilannya di dunia panggung hiburan, sebagaimana fenomena yang muncul di negeri ini. hal itu telah mengesampingkan kriteria ideal yang disyaratkan Islam, dalam rangka mengangkat pemimpin yang mampu mengatasi masalah-masalah didesa. Maka Krisis pemimpin seperti ini akan tetap berlangsung selama masyarakat itu masih memegang teguh budaya materialisme dan hedonisme.
Dalam hadits Nabi SAW diterangkan:



عَنْ ‏‏عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ ‏‏عَنْ ‏أَبِي هُرَيْرَةَ ‏قَالَ‏ ‏بَيْنَمَا النَّبِيُّ ‏‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏فِي مَجْلِسٍ يُحَدِّثُ الْقَوْمَ جَاءَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ فَمَضَى رَسُولُ اللَّهِ‏ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏‏يُحَدِّثُ فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ سَمِعَ مَا قَالَ فَكَرِهَ مَا قَالَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ لَمْ يَسْمَعْ حَتَّى إِذَا قَضَى حَدِيثَهُ قَالَ أَيْنَ أُرَاهُ السَّائِلُ عَنْ السَّاعَةِ قَالَ هَا أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ ‏فَإِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا قَالَ إِذَا ‏‏وُسِّدَ‏ ‏الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ (رواه البخاري)



Diriwayatkan oleh Abu Hurairah: ketika Nabi sedang berbicara di dalam suatu kaum (jama’ah), seorang Badui datang dan bertanya kepada beliau, ” kapan Hari kiamat akan terjadi?” Rasul Allah’S melanjut pembicaraan nya, maka sebagian orang berkata bahwa Rasul Allah’S telah mendengar pertanyaan, tetapi beliau tidak segera menjawab pertanyaan orang Badui itu. Sebagian dari [shahabat] berkata bahwa RasulAllah tidak mendengar pertanyaan itu. Ketika Nabi menyelesaikan ceramah nya, beliau berkata, ” Di mana penanya, [yang] menanyakan tentang ( Hari kiamat)?” Badui berkata, “Aku wahai RasulAllah.” Kemudian Nabi berkata, ” bila kejujuran sudah hilang, maka tunggulah Hari kiamat.” Badui berkata, ” Bagaimana (kejujuran itu) akan hilang?” Nabi berkata, “Ketika otoritas atau kekuasaan telah dipegang tangan orang tak layak, maka tunggulah terjadinya kiamat.” (Hr.Bukhari).

Disaat Krisis Moral dan krisis kepemimpinan, Jadilah pribadi yang jujur, amanah dan bertanggung jawab niscaya engkau akan menjadi orang yang mulia dan dimuliakan

0 Response to "Krisis Kepemimpinan di Akhir Zaman"

Posting Komentar