Dalam hal berumah tangga Rasulullah SAW juga sangat santun , beliau memperlakukan istri-istrinya dengan sangat adil dan bijaksana. salah seorang dari istri beliau adalah "Aisyah binti Abu Bakar". Aisyah lahir empat tahun setelah Muhammad di angkat menjadi nabi, Aisyah seorang seorang wanita yang berparas cantik berkulit putih, sebab itulah ia di panggil dengan nama "Humaira". Selain cantik, ia juga di kenal sebagai seorang wanita yang cerdas yang telah di persiapkan Allah untuk menjadi pendamping hidup Rasulullah SAW dalam mengemban amanah risalah yang akan menjadi penyejuk mata dan pelupur lara bagi diri beliau.
Aisyah mengerti betul kepribadian suaminya Rasulullah SAW. Hidup dalam suasana keluarga memberinya kenangan indah yang kaya dari sikap keseharian utusan Allah itu.
Nabi diketahui tak pernah mengeluh meski keadaan kurang mendukung. Hatinya sangat lapang. Pernah Nabi tak medapati makanan apapun untuk sarapan di meja dapurnya. Seketika Nabi berniat puasa untuk hari itu.
.
Begitulah, Rasulullah SAW tak ingin menjadi beban bagi orang lain, termasuk keluarganya sendiri. Beliau bahkan selalu memanggil Aisyah dengan sapaan mesra ”ya humaira” (wahai pemilik pipi kemerah-merahan). Pengalaman lain yang tetap membekas di hati Aisyah adalah ”peristiwa di pagi buta”.
.
Suatu hari Aisyah dicengkram rasa khawatir. Hingga menjelang shubuh ia tidak menjumpai suaminya tersebut tidur di sebelahnya.
.
Dengan gelisah Aisyah pun mencoba berjalan keluar. Ketika pintu dibuka, Aisyah terbelalak kaget. Rasulullah sedang tidur di depan pintu.
.
”Mengapa Nabi tidur di sini?”
.
”Aku pulang larut malam. Karena khawatir mengganggu tidurmu, aku tak tega mengetuk pintu. Itulah sebabnya aku tidur di depan pintu,” jawab Nabi.
.
Dengan demikian, tidak aneh, setiap Aisyah ditanya soal kepribadian Nabi, ia selalu menjawab tegas, kana khuluquhu al-quran, Akhlaknya tak ubahnya al-Quran.
MASYAALLAH...
0 Response to "Kisah Rasulullah Tidur di Depan Pintu"
Posting Komentar